Fakta degradasi lingkungan kian mengemuka menjadi sebuah diskursus yang di gelar oleh berbagai pihak. Ketertarikan publik akan isu lingkunga...
Fakta degradasi lingkungan kian mengemuka menjadi sebuah diskursus yang di gelar oleh berbagai pihak. Ketertarikan publik akan isu lingkungan yang faktual terhadap kondisi sekitar, menjadi akar dari sebuah pemikiran kritis. Hingga muncul beragam tanya, Kenapa ini terjadi ? apa yang salah? bagaimana cara mengatasinya ?
Ruang berpikir mengemuka dalam bingkai sastra yang di torehkan dalam tinta kritik, kemunculan ini menandai sebuah gejala baru dalam kajian sastra yang di kenal sebagai kajian ekologi sastra (ecocriticism).
Perhatian Ekologi sastra bertumpu pada korelasi sastra dengan alam (lingkungan), sehingga melahirkan sebuah karya sastra yang kritis namun membangun.
Karya Sastra ini memuat beragam kritis yang mengemuka di masyarakat dan tidak ketinggalan di Kawasan Wilis. Salah satunya adalah Petualangan Ganesha; Ekspedisi Wilis
Petualangan Ganesha bercerita tentang lima pelajar yang melakukan ekspedisi ke Gunung Wilis untuk mengisi liburan semester. Alih-alih mendapatkan pengalaman menikmati alam, mereka justru terlibat dalam pertentangan dua kelompok pada dimensi lain Gunung Wilis.
Dimana disebutkan Ki Barda ingin mencabut segel gunung sehingga menjadikan Wilis sebagai salah satu gunung berapi. Pesan moral yang ingin disampaikan dalam novelet (novel singkat) ini adalah bahwa, tidak dapat dipungkiri manusia dengan segenap perbuatannya berpotensi merusak alam sekaligus bisa memperbaikinya.
Moh. Irmawan Jauhari, yang merupakan salah satu deklarator Pelestari Kawasan Wilis mengatakan kerusakan di Kawasan Gunung Wilis tidak semata kerusakan fisik, namun juga budaya, ekonomi, dan ruang sosial masyarakat.
Melalui Petualangan Ganesha, kerusakan-kerusakan tersebut disamarkan dalam bentuk cerita agar menarik untuk dibaca dan dipahami oleh anak-anak dan generasi mendatang khususnya yang tinggal di Kawasan Lingkar Wilis.
Sehingga timbul pemahaman dan modal dalam diri mereka untuk menjadi bagian dari pribadi Pelestari Kawasan Wilis.
Apa yang bisa di tangkap dari Buku ini adalah sebuah upaya mendukung gerakan moral "green" moral yang berorientasi pada upaya pelestarian wilis melalui sebuah literasi "hijau"
Petualangan Ganesha mencoba melakukan pendekatan mimetik, yakni sebuah sebuah pendekatan sastra yang mengkaji hubungan antara suatu karya sastra dengan realitas kehidupan yang terjadi di masyarakat.
Pendekatan ini dirancang khusus untuk menghubungkan kondisi realitas pegunungan wilis dan ditulis di dalam sebuah novel dengan menampilkan sosok teladan. (*)
Bibliografi
- Judul : Petualangan Ganesha; Ekspedisi Wilis
- Penulis: Moh. Irmawan Jauhari
- Editor : Saeful Anam
- Publisher : Academia Publication, 2021
- ISBN : 6239639249, 9786239639242
- Tebal Buku : 128 halaman