Air Sumber Kehidupan Air merupakan salah satu komponen pa ling penting dalam kehidupan, termasuk bagi manusia. Dalam berkehidupan manusia ti...
Air merupakan salah satu komponen pa ling penting dalam kehidupan, termasuk bagi manusia. Dalam berkehidupan manusia tidak terlepas dari fungsi air untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari seperti memasak, mencuci, mandi, menyiram tanaman dan sebagainya.
Ketersediaan air di suatu wilayah sangat dipengaruhi oleh pola perilaku masyarakat yang kurang efektif dalam memanfaatkan air untuk memenuhi kebutuhannya. Selain itu, perilaku manusia yang kurang bijak terhadap lingkungan akan berdampak besar bagi ketersediaan air.
Intensitas curah hujan yang saat ini kian meningkat mendatangkan air yang berlimpah. Jika tak tertampung ke dalam tanah, air hujan akan mengalir dan membanjiri jalan serta lingkungan sekitar rumah. Diperlukan solusi agar air hujan tidak terbuang secara percuma dan bisa dimanfaatkan untuk keperluan rumah tangga. ‘Panen’ air hujan atau Rain Water Harvesting bisa menjadi cara ampuh dalam mengatasi kelebihan debit air hujan yang jatuh ke lingkungan rumah.
Pemanenan Air Hujan (PAH)
Pemanenan Air Hujan (PAH) atau Rain Water Harvesting merupakan teknik dalam mengumpulkan dan menampung air hujan ke suatu tangki atau waduk alami untuk kemudian dikelola, sehingga air hujan menjadi bersih dan bisa dimanfaatkan kembali untuk keperluan rumah tangga.
Ada tiga komponen dasar yang harus ada sistem pemanenan air hujan, yaitu permukaan atap untuk penangkapan air hujan; talang untuk alat pe nyaluran air hujan ke tempat penampungan dan bak atau kolam untuk tempat penyimpanan air hujan.
Cara kerja PAH adalah air hujan yang tertangkap di atap rumah dialirkan melalui talang atau pipa menuju bangunan PAH yang dibagi menjadi beberapa partisi yang berisi berbagai macam media untuk menyaring air hujan dari berbagai kotoran.
Benda-benda yang dapat digunakan sebagai partisi pada media penyaringan adalah secara berurutan ijuk, pasir, kerikil, arang, batubara merah, kerikil yang dicampur dengan batu gamping dan pasir. Setelah melewati partisi terakhir, air akan di tampung di bak penampungan. Lalu air akan di alirkan ke bak pengambilan air. Bak ini memiliki lubang sebagai sirkulasi udara agar air dapat dipompa keluar dari bak
Untuk menerapkan sistem ‘Panen’ air hujan atau Rain Water Harvesting ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh pemilik rumah. Berikut ini adalah sistem kerja fasilitas ‘panen’ air hujan secara sederhana :
Air hujan yang jatuh ke atap rumah ditampung talang di sepanjang tepian atap.
Setelah itu, disalurkan melalui pipa menuju ke tangki di halaman belakang. Tangki tersebut berfungsi menyaring air dari daun, ranting, dan kotoran lain yang terbawa oleh hujan
Air yang berada di talang, kemudian dialirkan ke tangki pertama yang berfungsi menyaring air hujan yang turun selama 10 menit pertama. Air tersebut biasanya mengandung lebih banyak polusi dan kotoran, sehingga harus diolah secara khusus
Setelah proses tersebut, air dimasukkan ke tangki kedua yang di dalamnya terdapat dua buah bak terpisah dengan fungsi yang berbeda. Bak pertama untuk proses penyaringan atau filterisasi. Bak ini berisi lapisan zeolit, ijuk, dan karbon aktif. Selanjutnya, bak kedua untuk menyimpan air yang sudah bersih dan siap digunakan kapan saja dibutuhkan
Tahapan terakhir, air bersih didistribusikan ke tempat cuci tangan dan toilet serta dialirkan ke toren di lantai dua dengan menggunakan pompa air