Pelestari Kawasan Wilis menerima penghargaan Juara 1 Wana Lestari Tingkat dari Provinsi Jawa Timur pada kategori Kelompok Pecinta Alam. Peny...
Pelestari Kawasan Wilis menerima penghargaan Juara 1 Wana Lestari Tingkat dari Provinsi Jawa Timur pada kategori Kelompok Pecinta Alam. Penyerahan penghargaan ini dilakukan di Graha Unesa
Ketua Umum Pelestari Kawasan Wilis, Tofan Ardi mengatakan Penghargaan ini dapat dimaknai sebagai apresiasi pemerintah Jawa Timur terhadap kontribusi Pelestari Kawasan Wilis yang telah melakukan aksi Tanam di 6 Kabupaten, yakni Tulungagung, Trenggalek, Ponorogo, Madiun, Nganjuk dan Kediri
"Selama 4 tahun kami berkontribusi secara partisipatif mendukung pemerintah dalam aksi tanggap perubahan Iklim. Lebih dari 20.000 bibit tanaman seperti Aren, Bambu, Alpukat, Jambu, Beringin dan Pule, kami tanam di lahan kritis baik itu hutan lindung maupun hutan produksi" ujarnya
Kontribusi ini, lanjut Tofan, juga di barengi dengan upaya advokasi terhadap sejumlah desa, melalui kegiatan pendampingan proklim, penyusunan perdes, hingga hingga mendampingi stage holder terkait untuk melakukan mitigasi serta aksi adaptasi seperti pemberian pelatihan nutrisi organik untuk di daerah di kawasan hulu DAS
"Penghargaan ini menjadi penyemangat rekan pelestari untuk terus melakukan aksi melawan perubahan iklim. Spirit ini akan terus digelorakan kepada anak muda di selingkar wilis " ujarnya.
Sementara itu, Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono mengajak masyarakat untuk memasifkan sedekah oksigen dengan menanam pohon.
“Melalui forum ini saya mengajak seluruh masyarakat agar aktivitas menanam pohon dan merawatnya bisa menjadi kebiasaan yang pada akhirnya berkembang menjadi budaya,” ujarnya usai menerima acara simbolis penyerahan pohon, yang dilakukan di sela-sela acara pemulihan Ekosistem Masyarakat Kehutanan Jawa Timur, di Graha Unesa, Jum'at, 26 Juli 2024
Kegiatan menanam pohon ini, kata Adhy, telah dimulai sejak era Gubernur Jatim periode 2019 – 2024, Khofifah Indar Parawansa melalui gerakan yang disebut dengan sedekah oksigen.
Hal senada juga di sampaikan Kepala Dinas Kehutanan Jatim Jumadi, menurutnya gelaran kali ini merupakan aksi mitigasi perubahan iklim untuk mendukung pencapaian target Indonesia’s Folu Net Sink 2030 serta upaya membangun sinergi dan kolaborasi multipihak masyarakat kehutanan Jawa Timur.
Kegiatan pemulihan Ekosistem Kehutanan dihadiri sebanyak 1.500 orang diantaranya merupakan pelaku usaha bidang kehutanan maupun non kehutanan, akademisi, LSM/NGO, serta kelompok masyarakat yang peduli terhadap pemulihan ekosistem di Jatim (*)